Selasa, 21 Juni 2016

Makalah Perkembangan Internet



BAB. I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer didaerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

1.2.Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam makalah ini yaitu:
1.      Sejarah Internet di Dunia.
2.      Perkembangan Internet di Indonesia

1.3.Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui sejarah Internet di Dunia
2.      Untuk mengetahui Perkembangan Internet di Indonesia




BAB II
 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Internet
Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP). Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. Jaringan komputer ini berfungsi agar pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data dengan pengguna komputer lainnya.


2.2.   Sejarah Internet
Sejarah Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih andal. Peneliti utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research Programs.
Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA ( Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serika t) bermaksud mengimplementasikan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.
Selain jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP. Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi satu menjadi jaringan komputer maha besar.
Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal sebagai “Internet”.
Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute (ISI) di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari International Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).
Komersialisasi dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika Serikat dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet mulai booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam budaya dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan e-mail, diskusi bebas di forum, dan Web.

2.3. Perkembangan Internet di Indonesia
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.
Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.
RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC.
Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.
Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.
Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang “maniak” IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.

2.4.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Internet
1.      Infrastruktur dan lingkungan institusi.  Infrastruktur dan lingkungan institusi  memegang peranan penting dalam struktur  kekondusifan  perkembangan internet  di suatu negara. Berdasarkan penelitian, kesiapan infrastruktur dan institusi membangun jaringan utama menentukan kokohnya kapasitas jaringan telepon utama dalam mengirimkan data elektronik.Penggunaan internet pada negara-negara berkembang yang mayoritas menggunakan koneksi dial-up menggunakan jaringan telepon dapat menjadi tolok ukur kekondusifan teknologi negara terhadap pengadaptasian Internet.
2.      Kesamaan struktur (modernization dan postindustrialization). Kesamaan struktur mencakup infrastruktur, persentase pekerja, lingkungan politik, dan persentase populasi. Ketika sebuah negara berkomunikasi dengan negara lain, akan ada negara sender dan receiver. Kesesuaian antara negara pengirim dan penerima (conduciveness) akan membantu dalam penyebaran ide seperti internet.  Negara-negara berkembang yang sering menjalin komunikasi dengan negara yang telah maju akan memacu  perkembangan di negara berkembang tersebut yang akan mempercepat tingkat  pengadaptasian internet.
3.      Perdagangan dan Investasi Asing. Pentingnya investasi asing terletak pada pertukaran informasi dalam alur perdagangan yang berlanjut pada kesamaan permintaan pada teknologi komunikasi. Dengan meningkatnya  globalisasi ekonomi secara simultan akan mempercepat globalisasi teknologi.
4.      Pembangunan perkotaan (urban leadership). Pembangunan perkotaan biasanya diiringi dengan pembangunan infrastuktur komunikasi yang menjadi dasar dari internet. Sehingga pembangunan kota akan memacu perkembangan internet.
5.      Keberadaan-keberadaan industri. Industri tertentu juga menimbulkan perkembangan internet. Industri tersebut ialah industri pertambangan, tekstil, judi, dan rekreasi. Pembangunan konstruksi besar, rumah sakit juga membantu perkembanggan internet.

























BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perkembangan internet banyak sekali manfaatnya dalam segala aspek kebutuhan sehari-hari masyarakat indonesia. Salah satu yang diuntungkan dengan perkembangan ini adalah proses bisnis. Perkembangan informasi telah melahirkan proses bisnis baru yang seluruhnya bergantung pada jaringan internet. Perkembangan ini selain membawa dampak baik namun ternyata juga membawa dampak buruk. Banyak kejahatan-kejahatan yang berbasiskan internet terjadi setiap tahunnya. Banyak korban yang tidak menyadari akan dampak negatif dari pesatnya perkembangan serta kemajuan internet.
Kerugian yang terjadi dapat berupa materi ataupun non materi. Namun kejahatan dalam dunia maya tersebut bukan ada tanpa pencegah. Berbagai metode keamanan terus dikembangkan untuk meminimalisir serta dibentuk dan telah diberlakukannya hukum mengenai Undang-undang mengenai tindak kejahatan yang dikenal sebagai CYBERCRIME ini, Untuk itu perlu adanya kerjasama antara lembaga aparat penegak hukum dan masyarakat untuk ikut serta menanggulangi dampak yang ditimbulkan oleh serangan berbasiskan internet . Berbagai metode pencegahan pun bermunculan dari yang paling sederhana dengan mewaspadai konten-konten internet tertentu hingga yang paling rumit, dengan sadar diri untuk hanya melakukkan segala sesuatu kegiatan/hal yang positif tanpa harus merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Tentunya kita akan tetap bisa mengikuti perkembangan zaman dengan belajar dari internet dengan sehat dan positif.

3.2. Saran
Penyusun berharap kepada pembaca untuk menyimak, mempelajari dan menggunakan makalah ” Sejarah Perkembangan Internet dan Manfaatnya Bagi Mahasiswa “ sebagai motivasi dan menjadi referensi kepada pembaca dalam melaksanakan aktivitas perkuliahan.  Akhirnya  penyusun sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.








DAFTAR PUSTAKA






















Makalah Tari Melayu



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.

1.2.Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan tari melayu?
2.      Seperti apa sejarah tari melayu ?
3.      Jelaskan macam-macam tarian melayu !
4.      Jelaskan struktur dan estetika tari melayu !

1.3.Tujuan
1.      Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan tari melayu
2.      Untuk mengetahui seperti apa sejarah tari melayu
3.      Untuk menjelaskan macam-macam tarian melayu
4.      Dapat menjelaskan struktur dan estetika tari melayu




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tari Melayu
Tari Melayu sudah langka karena aus oleh perkembangan sosial ataupun gejala alamiah, terutama di daerah asalnya, Sumatera Timur, sedangkan di lain pihak, ada gejala peninggalan kebudayaan Melayu yang sudah tersebar jauh dari daerah asalnya. Dalam pembicaraan sehari-hari tidak lagi ada keganjilan mengenai orkes Melayu, tari Melayu, teater Melayu, lebih-lebih sastra Melayu yang melampaui batas daerah asalnya itu. Dilihat dari kepentingan komunikasi, gejala pemekaran kebudayaan Melayu telah menumbuhkan rasa persatuan dalam kehidupan kebangsaan kita. Dalam sejarah, gejala ini dapat berkembang secara wajar dan telah menyadarkan kita bahwa kebudayaan Melayu memiliki daya komunikasi yang efektif, sehingga mudah mengalir dan diterima masyarakat.
Tari Melayu sebagai kebudayaan pesisir telah mengalir menelusuri pantai Nusantara, ibarat pengantar komunikasi rasa yang merata. Rasa yang mengalir kemudian lebur dan mengendap dalam perantauannya. Pengendapan ini sangat terasa dalam musik, sedangkan dalam unsur gerak bisa dirasakan melalui karakter dan sifat gerak tarinya. Komunikasi rasa dalam tarian mempunyai daya yang lebih wajar dalam hubungan dan pergaulan antarmanusia. Ia tidak memerlukan daya penyampaian yang rumit. Esensi penyampaiannya terletak pada nilai spiritual. Sifatnya yang begitu sensitif dalam komunikasi kebudayaan ini juga dapat membawa faktor negatif. Misalnya, cepat dicintai, tetapi cepat pula dilupakan. Dalam konteks ini, munculnya tari Serampang XII pada tahun 50-an yang geraknya bertolak dari unsur tari Melayu menarik untuk dikaji.

2.2. Macam-macam Tari Melayu
1.      Tari Serampang Dua Belas
Merupakan salah satu dari sekian banyak tarian yang berkembang di bawah Kesultanan Serdang di Kabupaten Serdang Bedagai (dahulu Kabupaten Deli Serdang). Tari ini merupakan jenis tari tradisional yang dimainkan sebagai tari pergaulan yang mengandung pesan tentang perjalanan kisah anak muda dalam mencari jodoh, mulai dari perkenalan sampai memasuki tahap pernikahan. Inilah salah satu cara masyarkat Melayu Deli dalam mengajarkan tata cara pencarian jodoh kepada generasi muda. Sehingga Tari Serampang Dua Belas menjadi kegemaran bagi generasi muda untuk mempelajari proses yang akan dilalui nantinya jika ingin membangun mahligai rumah tangga.

2.      Tari Sapu Tangan
Tarian Sapu Tangan bertempo sedang, yaitu 2/4 namun sedikit lebih cepat. Sesuai dengan lagu pengiringnya, yaitu lagu Cek Minah Sayang, tarian ini pun sering disebut sebagai Tari Cek Minah Sayang. Ragam gerakan dalam tarian ini mirip dengan Tari Kapri dari Tapanuli Tengah atau Tari Kaparinyo dari Minangkabau. Sebagaimana namanya, tarian ini menggunakan sapu tangan dari awal hingga akhir gerakan.Tarian ini menggambarkan kebiasaan masyarakat,
Misalnya dalam kegiatan setelah panen. Kegiatan ini penuh dengan rasa kekeluargaan dan memiliki jiwa gotong-royong yang tinggi. Nilai-nilai kearifan dan kebiasaan masyarakat Melayu tersebut tercermin pada gerakan-gerakan dalam ragam tarian ini.

3.      Tari Zapin
Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.

4.      Mak Yong
Tarian Mak Yong yang berasal dari Patani di selatan Thailand dicipta untuk hiburan kerabat DiRaja wanita, permaisuri serta puteri sewaktu ketiadaan kerabat diRaja lelaki. Tarian ini menggabungkan drama romantis, serta tarian dan nyanyian tradisional dengan gaya yang menawan, yang mengisahkan zaman kegemilangan kesultanan Melayu

5.      Tarian Lilin
Sebuah tarian yang dipersembahkan oleh penari wanita sambil menatang lilin di dalam piring kecil di atas telapak tangan mereka, dan memaparkan gerak-geri yang penuh dengan kelembutan

6.      Tarian Cik Siti Wau Bulan
Pada musim menuai di negeri-negeri sebelah Pantai Timur sering diadakan permainan seperti main gasing, main wau, rebana ubi, rebana kertuk, rebana kayu dan lain-lain lagi. Bersempena dengan permainan wau maka satu tarian yang diberi nama Cik Siti Wau Bulan telah dicipta. Dahulu tarian ini mengisahkan anak muda bermain-main wau di musim menuai. Kemeriahan tarian ini tergambar dalam gerak-geri penari-penari yang terdiri daripada anak muda lelaki dan perempuan.
7.      Joget
Tarian yang paling terkenal di Malaysia ini adalah sebuah tarian yang meriah, dengan rentak yang agak laju. Tarian ini, yang dipersembahkan oleh pasangan penari dengan gerak-geri pantas yang disulami pelbagai usikan, berasal dari tarian tradisi Portugis yang diperkenalkan di Melaka sewaktu era perdagangan rempah di situ.

8.      Tarian Asyik
Tarian Asyik merupakan sejenis tarian Melayu klasik dari daerah - daerah di Kelantan yang ditarikan di istana raja - raja Kelantan dan Patani.
Asyik bererti kekasih, oleh itu tarian ini bersesuaian dengan gerak - geri bersifat lemah lembut dan penuh dengan ketertiban.
Tarian ini dimulai dengan sepuluh orang penari masuk ke dewan tarian terlebih dahulu , lalu duduk bersimpuh dengan tertibnya. Kemudian tampillah Puteri Asyik dan mereka pun mula menari. Tarian asyik ini ditarikan dalam upacara perkahwinan, iaitu malam berinai dan malam berinai besar di Istana.
Dari segi sejarah (Hikayat Patani), Raja Kuning iaitu Raja Perempuan yang memerintah Patani dalam tahun 1644 ada menyimpan 12 orang penari istana yang menyanyi dan menari dipanggil Asyik.
Tarian Asyik mempunyai rentak perlahan dan gemalai, kerana ia ditarikan dihadapan raja dan permaisuri. Penari asalnya dalam pakaian berkemban, dengan tali pinggang dan mahkota kecil.
Bahagian utama tarian Asyik terdiri dari duduk bersimpuh dengan gerakan membayangkan haiwan dan persekitarannya; alunan ombak laut, burung melayang, ikan berenang, gajah berarak, dan sebagainya. Sesetengah pergerakan menyerupai tarian pementasan Mak Yong. Tarian Asyik biasanya ditarikan oleh inang remaja di istana.

9.      Tarian Ayam Didik
Tarian Ayam Didik merupakan sejenis tarian Melayu dikatakan berasal daripada gerakan berlaga ayam, iaitu sejenis sukan yang diminati oleh orang Melayu pada masa lampau. Tarian ini dicipta oleh ahli tarian di negeri Perlis dan masyhur di kalangan masyarakat terutama di Perlis, Kedah, Pulau Pinang dan bahagian utara Perak.
Tarian Ayam Didik ini berasal daripada gerakan perlawanan melaga ayam iaitu satu permainan tradisional orang-orang Melayu dahulu. Tarian ini telah dicipta oleh satu kumpulan penari di Kangar, Perlis. Tarian ini diringi dengan nyanyian lagu ayam didik.
10.  Tarian Ceracap Inai
Tarian Ceracap Inai merupakan sejenis tarian rakyat Melayu tradisional yang terkenal terutamanya di Johor.
Tarian Ceracap Inai ini dikaitkan dengan sejarah Kesultanan Melayu Melaka, semasa baginda mudik ke hulu Sungai Muar. Tarian Ceracap Inai ini dikatakan berasal dari tarian istana dan ditarikan di hadapan Sultan dan Pembesar-pembesar negeri di dalam sesuatu keramaian. Oleh kerana itu, Tarian Ceracap Inai ada unsur-unsur 'menyembah duli' (sembah/ampun), merendahkan diri dan ditarikan pula kebiasaannya di hadapan 'Raja Sehari'/Pengantin.
Tarian Ceracap Inai dipersembahkan dengan hiasan seperti 'Bunga-bungaan Emas' dan bercahayakan api lilin yang memberikan erti membawa kepada sinaran kebahagiaan dan kesejahteraan. Tarian ini asalnya ditarikan oleh bilangan penari yang ganjil atau ditarikan berpasangan oleh penari lelaki dan wanita dan boleh juga ditarikan oleh penari-penari wanita sahaja, Bilangan penari biasanya terdiri dari 5 - 8 orang. Tarian ini amat terkenal di Kampung Baru Lenga, Batu 28, Lenga di Daerah Muar.

11.  Tarian Sarah
Tarian Sarah merupakan sejenis tarian rakyat Melayu traditional. Tarian Sarah mempunyai irama muzik padang pasir yang rancak yang mewakili riang gembira. Tarian ini terkenal di kalangan Masyarakat Johor yang berketurunan Arab di Daerah-daerah Johor Bahru, Batu Pahat dan Muar.
Di Johor, tarian ini kebiasaannya ditarikan oleh pasangan lelaki sahaja. Mereka menari beriringan dengan gerakan yang sama dan dalam satu tempo lagu berirama Samrah, pasangan penari dapat menari secara bergantian dan ini membolehkan pasangan pertama tadi berehat dan diganti dengan pasangan berikutnya dan demikianlah seterusnya. (Tarian ini boleh juga ditarikan oleh penari wanita tetapi di ruang yang berasingan dan tertutup dan dikhaskan untuk penonton wanita sahaja). Tarian ini juga ditarikan di majlis-majlis keraian dan di majlis-majlis kekeluargaan seperti majlis kesyukuran dan perkahwinan. Tarian ini juga ada kalanya berlarutan hingga jauh malam.

12.  Tarian Ulik Mayang
Tarian Ulik Mayang ini berasal dari Negeri Terengganu. Dalam kesenian tarian Melayu, tarian ini mempunyai unsur-unsur pemujaan. Ulik Mayang ditarikan oleh 10 hingga 15 orang penari. Dahulu Ulik Mayang dimainkan sewaktu musim puja pantai. Ianya sebagai persembahan kepada penunggu laut supaya tidak mengganggu nelayan. Terlebih dahulu mayang pinang dipuja serta digoncang-goncang atas bekas kemenyan. Kemudian mayang pinang tadi akan berpindah tangan dari seorang ke seorang. Kemuncak tarian ini apabila penari yang memegang mayang tidak sedarkan diri.

2.3.  Struktur Dan Estetika Tari Melayu
Dalam pembicaraan tentang estetika atau keindahan tari, jenis-jenis tari yang dilakukan sebagai pelepas kekuatan emosional dan fisikal tidak akan dibahas, karena dalam tingkat ini keperluan teknik gerak belum disadari. Keterampilan gerak biasanya dikuasai secara instingtif dan intuitif. Tari sebagai ungkapan seni mulai hadir ketika orang mulai sadar akan pentingnya teknik atau keterampilan gerak, dan ketika itu orang mulai mengatur gerak, artinya mulai ada tuntutan keteraturan atau bentuk. Sejalan dengan pertumbuhan itu mulai tumbuh kepekaan nilai pengalaman dan perasaan yang dihayati secara lebih mendalam. Masalah dasar dalam kesenian adalah pengaturan yang terkendali dari suatu medium dalam rangka mengkomunikasikan imaji-imaji dari pengalaman manusia.
Dalam Diskusi Tari Tradisi yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta pada Desember 1975, sejumlah ahli tari kita merumuskan pengertian dasar unsur estetika tari yang meliputi medium (bahan baku), penggarapan, isi, dan penyajian.

a. Medium atau Bahan Baku
Medium atau bahan baku tari adalah gerak yang setiap hari kita lakukan. Berdasarkan fungsinya, gerak dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu gerak bermain yang dilakukan untuk kesenangan pelakunya, gerak bekerja yang dilakukan untuk memperoleh hasil, dan gerak tari yang dilakukan untuk mengungkapkan pengalaman seseorang atau masyarakat agar dihayati secara estetika oleh penikmat atau penontonnya.
Sebuah gerakan dinilai baik jika tujuan gerak tersebut dapat dipenuhi dengan efisiensi maksimal dengan usaha yang sekecil-kecilnya, sehingga gerakan tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan terkendali tanpa gerak tambahan yang tidak perlu. Ellfeldt (1976: 136) menyebutkan bahwa yang melahirkan gerakan-gerakan yang gemulai, anggun, indah adalah pengendalian tenaga dalam melakukan gerak.
Ø  Teknik Gerak
Salah satu hal yang membuat kita dapat merasakan keindahan sebuah gerak tari adalah ketika pelakunya mampu menarikan dengan kekuatan, kelenturan, dan koordinasi yang sempurna, sehingga rasa gerak yang dilakukan merambat dan dirasakan oleh penonton. Kalau penari menggambarkan gerakan terbang, maka penonton pun seakanakan ikut terbang bersama penari.
Ø  Pengaturan Irama
Medium tari adalah gerak, sedangkan alat yang digerakkan adalah tubuh. Oleh karena itu, untuk dapat memahami tari, orang harus memahami bagaimana menggunakan “alat” tersebut. Esensi tari adalah integrasi tubuh dan jiwa, serta integrasi antara pengalaman batiniah dan pengalaman lahiriah secara konseptual dan estetika.

b. Penghayatan dan Isi
Tarian seorang penari di atas panggung merupakan wujud atau citra yang dinamis. Segala hal yang dilakukan seorang penari menghasilkan sesuatu yang aktual dan dapat diamati oleh penonton yang mempunyai hubungan tempat, waktu, gaya berat, tenaga, tata rupa, pengendalian otot, pengaturan cahaya, dan sebagainya. Namun, sebuah tarian dikatakan berhasil sebagai karya seni bila wujud fisik dalam pentas seakan-akan tidak ada. Semakin sempurna sebuah tarian, semakin sedikit aktualitas yang dapat ditangkap.



















BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Tarian Melayu melambangkanadat resam dan budayamasyarakat Melayu. Iamemberikan gambaran sebenarmengenai kehidupan semulajadi dan cara hidup mereka.Perkara yang paling uniktentang seni tarian olehmasyarakat Melayu adalahsetiap negeri mempunyai hasiltarian yang beridentitikannegeri masing-masing.
Bentuk pernyataan gerak estetis dalam kebudayaan Melayu terungkap melalui berbagai cabang kesenian, baik yang hanya sebagai hiburan maupun yang bermakna ritual. Bentuk tersebut merupakan penunjang dari seni suara, baik suara manusia maupun suara alat musik. Kadang-kadang bentuk tersebut sebagai bagian dari lakon sandiwara, teater, komedi, wayang, dan sebagainya. Bentuk tersebut juga memiliki unsur gerak yang kuat dan berdiri sendiri, sedangkan unsur lain sebagai penunjang. Tari Melayu kita temukan sebagai bagian dari bentuk teater Bangsawan, Makyong, Mendu, dan sebagainya dengan bobot gerak yang tidak sama, namun sejenis. Tari Serampang XII dipopulerkan sebagai bentuk tari pergaulan yang dilakukan berpasang-pasangan, bertolak dari irama atau rentak. Demikian pula dikenal penamaan tari atau bagian tarian yang disebut sebagai rentak Senandung, rentak Mak Inang, rentak Lagu Dua, dan rentak Pulau Sari yang dibedakan atas penjenisan iramanya.
Tari adalah salah satu ekspresi budaya yang sangat kaya, tetapi paling sulit untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Mengamati gerak laku sangat mudah, tetapi tidak mengetahui maknanya. Tari dapat diinterpretasikan dalam berbagai tingkat persepsi. Untuk memahami maksud yang hendak dikomunikasikan dari sebuah tarian, orang perlu tahu tentang kapan, kenapa, dan oleh siapa tari dilakukan. Dalam mengukur kedalaman sebuah tarian atau menjelaskan sebuah pertunjukan dari kebudayaan lain dituntut pemahaman cara dan pandangan hidup masyarakat yang menciptakan dan menerima tarian tersebut.

3.2.Saran
Tari Melayu sudah langka karena aus oleh perkembangan sosial ataupun gejala alamiah, terutama di daerah asalnya, Sumatera Timur, sedangkan di lain pihak, ada gejala peninggalan kebudayaan Melayu yang sudah tersebar jauh dari daerah asalnya. Dalam pembicaraan sehari-hari tidak lagi ada keganjilan mengenai orkes Melayu, tari Melayu, teater Melayu, lebih-lebih sastra Melayu yang melampaui batas daerah asalnya itu. Dilihat dari kepentingan komunikasi, gejala pemekaran kebudayaan Melayu telah menumbuhkan rasa persatuan dalam kehidupan kebangsaan kita. Dalam sejarah, gejala ini dapat berkembang secara wajar dan telah menyadarkan kita bahwa kebudayaan Melayu memiliki daya komunikasi yang efektif, sehingga mudah mengalir dan diterima masyarakat.
Uraian di atas memberikan kesadaran kepada kita, betapa pentingnya mempelajari aspek penggarapan baru, di samping kewajiban untuk memperdalam pemahaman nilai-nilai tradisi sendiri. Dari sumber pustaka yang sangat terbatas diketahui bahwa tari-tarian istana Melayu di masa lalu menuntut ketekunan dan keterampilan teknis yang cukup tinggi.
Pelestarian dan pengembangan tari tradisi pada intinya harus berpijak pada ukuran kehidupan kesenian, dengan tetap menyadari adanya ukuran-ukuran lain. Dalam tari tradisi diperlukan kelanjutan yang bersifat kreatif serta mengandung unsur pembaharuan, keutuhan, dan kemantapan sesuai dengan jiwa masa kini.





















DAFTAR PUSTAKA

http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/03/seni-tari-melayu-struktur-dan-refleksi.html